Pagi yang hening, redup dan sayu seolah-olah turut menangisi pemergiaan ayahandaku. Pasrah, redha sudah pasti ada dalam jiwa namun cukup kuatkan aku ni. Allah berikan aku 28tahun untuk mengecapi rasa kasih sayang seorang ayah dan sudah pasti aku bersyukur diberikan masa itu...
Sesungguhnya mati itu pasti dan Allah menjemput ayah aku dalam kedinginan pagi yang diiringi titisan hujan di subuh hari. Semoga rohnya akan tenang di sana. Sesungguhnya aku amat merindukan ayahku yang sememangnya seorang yang pendiam tapi gemar berbicara dan sentiasa disenangi anak-anak, saudara mara, sahabat handai.
Namun yang pasti aku amat lebih mengharapkan ibuku yang keseorangan di kampung akan sentiasa tabah, dilindungi allah s.w.t, dijauhkan segala kesusahan..amin..